Diujung Langit

Diujung Langit

Jumat, 31 Desember 2010

PSYCHOLOCK CHAPTER 1

PSYCHO-LOCK (FIKSI)

Hanya ada aku dan ayah ku.. BERANJAK DEWASA ditemani hukum sebab-akibat.. diajarkan hukum kecepatan cahaya atau pecutan tanpa cahaya… ya.. begitulah ayah tak ada yang salah dengan teori yang diajarkannya pada ku.. setiap aksi pasti ada reaksi.. setiap tindakan membutuhkan energy yg kuat dan kecepatan..

Yang kalau disederhanakan teori diatas merupakan diriku yang sekarang.. aku dididik keras bertindak cepat berpikir tegas berbicara lantang.. bukan tanpa visi.. bukan tanpa obsesi..sekali saja melenceng dari teori “ciptaannya” pecutan secepat kilat menyambar tanpa kode cahaya..

Tak ada yang salah dengan obsesinya.. tujuannya sederhana.. hanya ingin membentukku menjadi seorang manusia yang sukses.. yang mampu berdiri sendiri dan belajar bahwa diluar sana lebih keras disbanding teori yang diajarkannya kepadaku..

Ya mungkin dia lupa membubuhkan sedikit kelembutan dari teorinya.. atau mungkin saat itu dia lupa mempelajarinya dari ayahnya.. tapi sudahlah aku cukup mempelajarinya dari ibu ku.. yang perannya hanya 30% dari proses pembentukan ku sekarang..

Mereka pun tak banyak tau kehidupan sosialku diluar sana.. karna mereka sudah SANGAT CUKUP MEMPERHATIKAN (dibaca: mengurung) KU.. dengan batasan waktu yang telah mereka tentukan sendiri
Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang aku lakukan diluar sana…. 24 jam waktuku sudah didedikasikan untuk mereka..

Lupakan saja tentang penampilan.. itu tak ada di teori yang diajarkan ayahku..
Lupakan saja tentang mall.. tentang popularitas disekolah.. ataupun mahluk yang bernama PRIA..
Tugasku saat ini bukan itu.. jembatan itu belom berdiri nak.. letakan batu-bata itu satu persatu .. hiraukan mereka yang menyebrang…setidaknya itu yg diisyaratkan ayahku padaku..

Teori ayahku lumayan berhasil.. paling tidak saat ini aku sangat muak melihat para gadis yang hanya bermodal rok mini dan berlipstik tebal.. entahlah aku yg berpikir mereka seperti alien atau justru sebaliknya..

Dan selama 17 tahun terakhir perjalanan hidup ku aku dapat menarik beberapa kesimpulan
1. Prediksi seorang dokter yang dianggap pintar SEKALIpun tidak jauh lebih baik daripada insting seorang ibu (aku dianggap MATI dan hanya DIANGGAP seonggok BANGKAI prediksi seorang dokter ketika usia kandungan ibu ku 3 bulan, yg pada akhirnya ibuku harus menulis surat bermaterai yang menyatakan Ia menolak dioperasi dan bersedia menanggung resikonya apabila terjadi sesuatu terhadap dirinya karna tetap mempertahankan bangkai bayi diperutnya)
2. JUNIOR HIGH SCHOOL IS SUCKS
3. HIGH SCHOOL IS TOTALLY SUCKS

terlepas itu semua aku ini hanyalah gadis remaja biasa.. mungkin yang membedakan aku hanya berteman sebuah notebook tua dan seonggok kaset2 underground yang amat dibenci para gadis pada umumnya… entah karna selera atau aku memang dikategorikan aneh… aku cukup puas untuk meghabiskan waktu senggangku dikamar gelap ditemani lagu-lagu ramones seraya mengutak-atik notebook tua dengan tulisan-tulisan aneh…. Ya aneh… hoby ku adalah menganalisa orang-orang disekitarku lalu menuangkannya lewat tulisan….


Dan perlu diketahui cita-citaku adalh menjadi seorang psikolog… sekali lagi aku tekan kan aku ini ingin menjadi seorang PSIKOLOG… (ingin rasanya aku triak seperti itu berkali-kali ditelinga ayahku yang ditulikan obsesi)

Ayah ku itu buta dan tuli.. IA HANYA MAMPU MENDENGAR ketika aku mengatakan “IYA BAIKLAH AYAH” dan akan kembali tuli ketika aku berontak dan berkata “tidak ayah aku tidak mau”….. ia hanya dapat melihat anggukkan kepala.. bukannya gelengan reaksi atas aksinya..


Dan aku benci itu.. amat SANGAATTTT BENCI ITU….

Ya Tuhaannnn tolong hapus Einstein dalam sejarah beserta FUCKIN theory yg diciptakannya… karnanya kini ayah memaksaku untuk belajar fisika…. Aku benci numeric aku benci angka-angka aku benci system aku benci keterbatasan…. Ingin rasanya kusumpal waktu.. dan membiarkan aku mengalir sesaat atas aliranku sendiri…..

DOKTER….. DOKTER…DOKTER

APA HANYA ITU YG ADA DIOTAK PRIA TUA ITU… apa hebatnya seorang dokter? Yg analisanya hampir membunuhku….. gengsi? Materi? Ok baiklah memang itu sepertinya alasan ia menyuruhku belajar giat untuk 1 obsesinya… membuatku menjadi seorang dokter.. dammnnnnnnnnnnn !!!!!!

Pagi ini aku harus bergegas.. guru fisikaku sudah mengancam akan memberi pelajaran tambahan untuk murid-murid yg memiliki nilai dibawah rata-rata..

Tentunya aku selalu masuk didalam list murid yg dimaksud… efek marijuana semalem membuatku kurang bersemangat pagi ini.. dan merusak konsentrasiku di kelas FISIKA.. 1 jam setelah ujian selesai dan nilai F ditangan.. aku bergegas pulang dan menyambut liburan esok hari dengan menghadiri pelajaran tambahan

Tak masalah bagiku… aku masih memiliki 10mg amphetamine ., yg efeknya dapat meningkatkan rasa percaya diri konsentrasi.. dan yg paling terpenting adalah penciptaan sebuah EUPHORIA.. aku ini gadis yg hidup dalam kotak kegelapan.. euphoria hingar binger bukan milikku.. ia hanya ada saat terang.. sedang cahaya saja tak tembus ke kamarku..


BRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKK !! terdengar pintu kamarku dibuka paksa .. ternyata pria tu sudah bangun lebih dulu dariku.. dan tampaknya ia tau hari ini pelajaran tambahan menantiku.. dahi nya berkerut seperti isyarat menyatakan “heyyyyy pemalas cepatlah bergegas.. “

10mg amphetamine mempercepat laju nafasku.. denyut jantung tidak menentu.. pikirku “sudahlah cepat selesaikan ini dan setelahnya ku kembali kedunia ku” ..

Tepat pukul 12 siang.. ku tinggalkan kelas fisika.. menuju lorong dekat gudang disekolahku.. disitulah biasaku berkumpul dengan beberapa teman dengan minat yang sama yaitu music.. kami mainkan beberapa music.. menghisap ganja… berbagi pengalaman hitam.. lalu pulang… ya kira-kira itulah sebagian hobi ku


Hari ini ku tulis beberapa note di laptop ku :

“evan seorang laki-laki cerdas dan sedikit gila.. aku rasa..
Ya karna menurutku agak menyimpang seorang pria cerdas dan tampan sepertinya..sering berganti2 pasangan dan biasanya yg menjadi targetnya adalah wanita paruh baya yg panats dipanggil ibu untuknya… dilorong evan sedikit bercerita tentang hidupnya.. dan menurutku ia seorang laki-laki yg merindukan figure seorang ibu yg tak pernah didapatinya sejak kecil… “

Lalu dibawah noteku ku tulis beberapa teori psikologi yang sama sekali tak pernah kupelajari.. (toh tak ada yg peduli kan tentang analisisku)

“salah satu dari DOMAIN BAKAT adalah AFEKSI SOSIAL”(gagne)
Mungkin bakat evan untuk menciptakan lagu bertempo cepat dan lirik yang tajam berasal dari afeksi sosialnya.. yaitu peraaan subjektif yg sedang dirasakannya saat itu.. perasaan tak menentu pencarian jati diri atau semacamnya”

Hmmmm baiklah paling tidak saat ini aku tau apa yg harus aku perbuat disaat temanku evan dihadapi masalah.. mungkin music bisa menjadi obatnya.. dan berhenti bertingkah seperti anak kecil didepannya.. karna ia pun muak dengan dirinya sendiri yg letih bertingkah seperti “anak-anak” demi sebuah perhatian.


Pukul.18.00 ..perpustakaan kota..

Setelah 2 jam diatas bus.. akhirnya kini ku berada diistana ku.. ya istana ku.. aku ini dengan segala keterbatasan ruang.. bisa merasa bebas.. bias kulihat dunia dengan mata yg disisipkan ditiap-tiap lembar buku.

Tentu saja yg pertama ku baca adalah buku psikologi music.. setelah itu.. psikologi terapan-terapan lainnya..

Beberapa saat kemudian seorang pria berperawakan kurus rambut mulai memutih dan berkacamata tebal menyentuh pundakku.. “apa kau datang dari pinggir kota nak” ucapnya.. aku mengangguk seraya menatapnya penuh Tanya.. “pantas saja .. karna sudah beberapa tahun trakhir sulit melihat anak muda seperti anda dikota ini berkunjung ke perpusatkaan tua di tengah kota..apalagi pada pekan liburan seperti ini”lanjutnya…

Kami berbincang cukup lama.. pria tua itu bernama Pak Ronzky.. sudah 15 tahun ia menjadi penjaga perpustakaan kota.. background pendidikannya adalah sarjana keguruan yang gagal menjadi guru karna minimnya kesempataan saat itu..

Tak perlu satu hari untuk mengenalnya.. aku pun mengerti banyak apa yang pria itu rasakan.. dengan membawa pulang 2 buku psikolgi terapan.. aku bergegas ke pemberhentian bus tengah kota..
*jangan lupa besok datang lagi ya nak” ucap pak ronzky sambil melambaikan tangannya ke arahku..

Gawaaat… karna bus yg aku tunggu terlambat datang.. terlambat pula aku tiba dirumah..
Seperti yg telah ku duga sebelumnya.. bersiaplah untuk adegan horor lainnya Fisca.. tentu saja akan kudapati ayahku bertaring dengan trisulanya berdiri didepan pintu.. “MASuuuuuukkk !!” ucapnya garang dan menarik lenganku.. “dad its hurt me” (aku berbisik dalam hati)


Adegan selanjutnya… tak dapat lg ku deskripsikan.. aku berharap mati rasa.. entah apa salahku.. apakah diluar sana bukan ruangku ayah?? (aku terus berdialog dengan diriku sendiri.. bibir yg terluka pun tak kurasakan lagi.. bekas tamparan pun ku anggap belaian mesra)

>>>>> FISCA’s Room <<<<<


Kini aku bercermin.. kulihat biru disudut bibir.. lebam dimataku yg terus meneteskan air asin.. terus menerus ku maki cermin.. LALU KAU PIKIR SIaPA LAGI YG AKAN KUMAKI?? Ayahku?? Aku ini terlalu pengecut untuk menginvansi keadaan.. aku ini terlalu bodoh untuk pintar menyanggah setiap makiannya..

Note hari ini :

Mr Ronzky sepertinya engkau sama kesepiannya denganku
Kau tau.. satu sahabat sepertimu amat berarti bagiku.. yg selama ini hanya berkutat dengan benda mati..

Mungkin banyak teroris yang masa mudanya seperti ku..
Yang hanya berpikir dan merasa cerdas untuk dirinya sendiri..
Meraka bertindak karna intuisi.. bukan untuk kepentingan prestise..(buat apa? Toh mereka hidup sendiri.. interaksi hanya dengan benda mati yg tak perduli dengan penilaian social)

Nah sekarang lihatlah aku..
Apa bedanya aku dengan mereka???
Perbendaharaan kata sosialisme tak pernah ku kenal
Apa aku pernah tau pentingnya kata”terima kasih”?kata “maaf”

Yg aku tau hanya umpatan kehitaman karakter.. seperti sugesti terus-menerus yg bertindak seperti magnet memantul kearahku.. oke saatnya berterima kasih pada ayah.. aku adalah karakter ciptaannya..

22 Desember

Selamat hari ibu…..
Potongan pizza kuhiasi lilin diatasnya..
Bunda ku cantik selamat hari ibu
Hari ini.. hari pertama band ku tampil.. ya walaupun untuk sebuah panti sosial
Doakan aku ya bunda.. agar ayah tidak curiga dengan niat ku belajar tambahan dirumah vina… karna itu hanya alas an ku saja agar aku bias keluar malam ini ..

Lalu kuletakkan kembali foto ibu ku dimeja.. kutiup lilinnya.. dan pizza sisa semalam kumakan sendiri..

Deriiiikk pintu kamar mengejutkan ayah ku yg sudah 10 menit menungguku dimeja makan untuk sarapan.. “hey kau bergegaslah cepat habiskan rotimu kita berangkat” …. Ya ya ya baiklah pak robot… hari yg indah ke sekolah dengan atau tanpamu.. owya selamat hari ayah sedunia (umpatku dalam hati)
What ever what he say… interaksi aku dan ayahku bak adegan film bisu.. bicara untuk hal-hal yang penting saja.. setelah ia mengantarku ke sekolah ia pun pergi bekerja.. dan setiap hari dimobil pun aku tak banyak bicara… aku sibuk dengan i-pod ku

TO BE CONTINUED-