Diujung Langit

Diujung Langit

Minggu, 28 Januari 2018

Patah hati 1

Kadang patah hati layak untuk ditertawakan.

Jangan marah dulu..
Aku tau kok rasanya..
Seperti ada sariawan di antara tenggorokan dan rongga dada..
Belum lagi seperti adanya pemberat pada diafragma, yang membuat kita malas membuka suara..

Lalu,
Tunggu pada hari kedua kita terkena serangan patah hati.
Hati sedang perih-perihnya ketika tahu sudah pagi, ketika tahu ternyata bukan mimpi.


Belum lagi,
Sentilan lirik lagu..
Yang tidak pernah-pernahnya kita perhatikan,
Tiba-tiba kita dengarkan hingga sesak.

Sudah-sudah..
Hati bukan milik kita..
Ada yang berhak membolak-balikannya.

Begitu juga hati orang yang membuat kau patah hati.
Hatinya pun ada yang membolak-balikan.

Seberapapun hatimu sakit seperti diremas.
Jangan khawatir..
Yang akan menjadi milikmu..
Tetap jadi milikmu...
Yang pantas untukmu..
Akan datang membawa hatinya tanpa disuruh.

Apabila patah hatimu sembuh..
Janganlah menengok lagi melihat bekasnya..

Biarlah congkak..
Daripada lelah sudah berjalan bermil-mil
Lalu kembali hanya untuk memperbincangkan lagi sisanya yang tercecer.


Aku sedang menahan tertawa..
Entah kenapa seahli itu aku merasakan patah hati.
Kalau tahu sebahagia ini,
Sudah dari dulu aku berjalan bermil-mil tanpa tercekat.

Patah hati hanya butuh waktu..


Untuk ditertawakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar